Mendidik dengan Contoh Teladan
Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah salah satu
strategi pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya, hal ini sudah dibuktikan
oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai hasilnya, apapun yang diajarkan dapat
diterima dengan segera dari dalam keluarga dan oleh masyarakat pengikutnya,
karena ucapannya menembus ke hati mereka. Segala yang dicontohkan oleh
Rasulullah dalam kehidupannya merupakan cerminan kandungan al-Qur’an secara
utuh, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Ahzab: 21.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Beberapa prilaku Nabi Muhammad SAW. yang menjadi “uswah
hasanah” antara lain :
a. Tentang Kesederhanaan
Nabi Muhammad SAW.
Kerendahan hati adalah salah satu sifat teragung Nabi
Muhammad SAW. Dia mencapai derajat tertinggi setiap harinya, dia terus
bertambah rendah hati dan tunduk kepada Allah SWT. Satu ketika Nabi Muhammad
menggambarkan tentang bagaimana seharusnya seorang beriman hidup di dunia,
dalam kata-katanya yang sangat pendek namun penuh makna, seperti Hadis riwayat
Ahmad, Muslim dan Turmuzi dari Abu Hurairah berikut ini :
“Dunia itu penjara bagi orang yang beriman dan syurga
bagi orang kafir”
Tentang Kedermawanan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW. selama hayatnya dikenal sebagai
manusia yang sangat dermawan, ia suka memberikan apa saja yang dimilikinya, dia
ikut dalam berdagang sampai ia menjadi Nabi dan mendapatkan banyak harta
kekayaan, setelah itu dia dan isterinya membelanjakan hartanya di jalan Allah
SWT, sehingga ketika Hadijah istrinya meninggal dunia, tidak ada uang untuk
membeli kain kafan. Rasulullah harus meminjam uang untuk biaya pemakaman
istrinya.[8]
Rasulullah SAW. juga selalu memberikan keyakinan
kepada para sahabat, bahwa sifat dermawan tidak akan menyebabkan diri menjadi
miskin, karena sesungguhhnya kekayaan yang paling berharga adalah
kekayaan yang dinafkahkan di jalan Allah SWT. seperti Nabi pernah bersabda
kepada Bilal, karena Bilal menyimpan persediaan makanan, dengan dasar takut
tidak ada makanan dikemudian hari.